contoh surat lamaran kerja

-->

Banjar, ………….. 2012

Yth.
Kepala MI Rancakole
Di
Tempat


Dengan hormat,
        
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                           : Hajar Eka Malikah                 
Tempat/tanggal lahir      : Ciamis, 08 September 1986   
Jenis kelamin                : Perempuan    
Agama                         : Islam 
Pendidikan                   : SMK 
Alamat                         : Margasari RT 05/ RW 05 Kelurahan Bojongkantong Kecamatan    Langensari Kota Banjar   
           
Dengan ini saya menyampaikan permohonan lamaran bekerja kepada Bapak/Ibu kepala sekolah MI Rancakole, kiranya saya dapat di terima sebagai guru Honorer di sekolah yang bapak pimpin, sebagai pertimbangan Bapak bersama ini saya lampirkan :

1.Fotocopy Ijazah/STTB yang telah di legalisasi oleh pejabat yang berwenang.
2.Fotocopy Transkrip Nilai.
3.Fotocopy Kartu tanda penduduk (1rangkap).
4.Pas foto Ukuran 3×4  (Berwarna 2 lembar).

Demikian surat ini dibuat agar dapat dipertimbangkan. Atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

                                                                                            
 Hormat saya,

                                                                                                      


Hajar Eka Malikah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

akulturasi

-->

Akulturasi
Budaya Cina Perantauan di Indonesia
Wayang potehi
Kesenian ini mirip wayang golek (wayang kayu), namun cerita yang ditampilkan berasal dari legenda rakyat tiongkok, seperti Sampek Engthay, Sih Djienkoei, Capsha Thaypoo, Sungokong, dll
bacang
Dahulu bacang diyakini orang China adalah makanan untuk menghormati seorang pahlawan yang mati akibat difitnah orang bentuk peringatan adalah makan bakcang (Hanzi: 肉粽, hanyu pinyin: rouzong) Penganan ini terdiri dari daging cacah sebagai isi dari beras ketan dibungkus daun bambu dan diikat tali bambu. Di beberapa tempat Indonesia,diadakan festival memperingati sembahyang bacang atau disebut juga Duan Wuji.
Festival ini disebut pehcun. Atraksi yang menjadi maskot festival ini adalah perlombaan balap perahu naga.Duanwu Jie (Hanzi: 端午節) atau yang dikenal dengan sebutan festival Peh Cun di kalangan Tionghoa-Indonesia adalah salah satu festival penting dalam kebudayaan dan sejarah Tiongkok. Peh Cun adalah dialek Hokkian untuk kata pachuan (Hanzi: 扒船, bahasa Indonesia: mendayung perahu). Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi praktek umum di kalangan Tionghoa-Indonesia, namun istilah Peh Cun tetap digunakan untuk menyebut festival ini.
Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah berumur lebih 2300 tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou.Dan perlombaan dayung perahu naga. Karena dirayakan secara luas di seluruh Tiongkok, maka dalam bentuk kegiatan dalam perayaannya juga berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya. Namun persamaannya masih lebih besar daripada perbedaannya dalam perayaan tersebut.
Kiasu
Kiasu adalah ejaan Hokkien (fujianese) untuk Bhashu / pasu. Jargon ini sangat sering didengungkan di Singapura.
Istilah ini mengandung arti (kira-kira) suatu ketakutan akan tertinggal karena kurang menguasai ilmu.
Ai Pia Cia E Ya 爱拼才会赢
爱拼才会赢 atau dalam mandarin = Ai Pin Cai Hui Ying Adalah "Lagu kebangsaan" suku Hokkien di seluruh dunia. Isi lirik lagu dari Taiwan ini mencerminkan etos kerja dan spirit berusaha yang sangat tinggi dari suku ini. Sebagaimana umumnya lagu-lagu Hokkien lainnya, lagu ini sangat menjiwai, bukankah arti judulnya saja "Cinta (suka) berjuang baru bisa menang"
Budaya Cina Peranakan Banyak budaya, aksen maupun produk tionghoa yang bukan berasal dari negeri cina daratan, namun merupakan produk setempat yang dinamai istilah cina. Kalau di Malaysia, kita kenal ikan Louhan yang bukan dari Cina, tapi "penemuan" peternak ikan China dari Malaysia, di Indonesia kita mengenal "lontong capgomeh" yang tidak ada di negeri cina, maupun wingko babat yang berasal dari kota Babat di Jawa Timur.
Budaya blasteran Cina-Indonesia
Tak hanya etnik saja yang sudah berasimilasi, aspek lain juga ikut berasimilasi: Makanan
Contoh: Lunpia semarang, isi utamanya adalah irisan kulit rebung sedangkan lunpia yang dari China isi utamanya mihun.

ASIMILASI
 Perkawinan melayu dg India: (persandingan), cina (acara potong bolu kek),= melayu (akad nikah)
Tionghoa+indonesia

Asimilasi Budaya Tionghoa

Asimilasi Budaya Tionghoa
Pengertian asimilasi adalah proses perubahan budaya antara dua masyarakat atau lebih secara perlahan dan lama sekali. Perubahan tersebut dapat terjadi pada satu pihak maupun pada kedua belah pihak. Berapa banyak yang ditiru atau diambil dari kebudayaan pihak lain di dalam kebudayaan sendiri masing-masing tersebut tidaklah sama dan tidak diketahui unsur yang mana yang berperan.
Persilangan budaya ini diantaranya dapat dilihat pada penggunaan bahasa, selera makan, tata nilai, keyakinan religious, ilmu pengatahuan, keterampilan, dan sebagainya yang diperoleh dari cara seseorang melihat, memperhatikan, meniru atau belajar dari orang lain. Hal tersebut dapat disebut juga sebagai kebudayaan.

Penggunaan Bahasa (terutama dipengaruhi oleh adanya Westernisasi)

Pada awal hingga menjelang akhir abad ke-19, orang-orang Tionghoa peranakan-terutama mereka yang tinggal di kota-kota kecil-berbahasa daerah di rumahnya. Pada akhir abad ke-19, di kota-kota besar, bahasa Melayu Tionghoa mulai lebih banyak digunakan. Bahasa Melayu mendesak keberadaan bahasa local, terutama di kota-kota dan di kalangan peranakan. Bahasa Melayu menjadi bahasa pengantar penduduk, yang juga dipakai oleh kalangan berkuasa. Masyarakat Tionghoa yang tinggal di kota memandang bahwa bahasa Melayu lebih halus dan lebih baik dibanding bahasa daerah. Hal ini kemudian yang menyebabkan sedikitnya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Tionghoa peranakan yang tinggal di kota.
Bahasa Tionghoa sendiri tampaknya tidak berkembang, dan tidak pernah dipakai sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat Tionghoa peranakan. Hal tersebut dikarenakan mayarakat Tionghoa peranakan tidak bisa berbahasa Tionghoa dan juga hampir sama sekali tidak dapat menulis aksara Tionghoa.
Pada perkembangannya, pemakaian bahasa Melayu ini lambat laun mulai tergeser dengan pemakaian bahasa Belanda di kota-kota dan mulai meluas di kalangan orang Timur Asing (Tionghoa dan Cina) dan Bumiputera. Hal tersebut terutama mulai terlihat ketika anak-anak Tionghoa mulai bersekolah di sekolah Belanda.
Awalnya, penggunaan bahasa Belanda oleh penduduk bukan belanda dilarang oleh pemerintah Hindia Belanda, dan dianggap sebagai suatu tindakan yang kurang ajar. Tetapi seiring perkembangannya, pemerintah Hindia Belanda kemudian mulai mengijinkan penggunaan bahasa Belanda oleh orang Timur Asing dan Bumiputera, dan tidak lagi dianggap sebagai kurang ajar. Kemudian berkembang pemikiran bahwa mengenal bahasa Belanda adalah syarat untuk menempati kedudukan sosial yang baik.

Perubahan nama-nama golongan peranakan (membelandakan nama-nama Tionghoa yang dipengaruhi oleh proses westernisasi)

Pada saat penggunaan bahasa Melayu dianggap sebagai bahasa yang mempunyai nilai lebih tinggi kedudukan sosialnya dibandingkan bahasa daerah, hal tersebut berdampak pada penggunaan nama-nama masyarakat Tionghoa yang dimelayukan. Banyak gadis peranakan pada kira-kira awal pertengahan abad ke-19 diberi nama, umpamanya, “The Soeboer Nio”, Tan Manis Nio, Han Bersih Nio dan lain-lain.
Lain halnya pada saat penggunaan bahasa Belanda telah menggeser penggunaan bahasa Melayu. Gadis-gadis peranakan tidak lagi diberi nama-nama seperti “The Soeboer Nio” atau “Tan Manis Nio”, melainkan nama-nama seperti The Mien Nio (dari nama Belanda Mientje), Tan Marie Nio, Han Lies Nio (dari nama Belanda Elisabeth yang disingkat Lies) dan lain-lain. Pengaruh Belanda yang lain ialah dalam penggunaan beberapa nama seperti Mien, Marie dan lain-lain di awal nama Tionghoa. Tidak jarang nama Belanda (Kristen) digunakan sebagai nama kecil, seperti Willem Liem, Karel Tan dan lain-lain.
Penulisan nama masyarakat Tionghoa secara Belanda tidak hanya Nampak dalam ejaan nama-nama Belanda, tetapi juga dalam hal penulisan nama (disingkat). Diantaranya, The Bian Tik menjadi BT The dan Han Goan Tjing menjadi GT Han.

Kebiasaan-kebiasaan Jawa

Kebiasaan asli Tionghoa dalam beberapa hal tidak pernah dipakai oleh Tionghoa peranakan. Beberapa diantaranya yakni kebiasaan “mengikat kaki” yang menyebabkan kaki perempuan Tionghoa menjadi sangat kecil; Kebiasaan perempuan Tionghoa peranakan pada abad ke-19 untuk mengikir dan menghitamkan gigi para anak gadisnya adalah kebiasaan yang diambil 100% dari gadis-gadis Jawa; para perempuan peranakan Tionghoa di Jawa mempunyai lebih banyak kebebasan dibanding dengan para perempuan Tionghoa di Tiongkok

Budaya

Banyak diantara orang-orang Tionghoa yang muslim dan memakai nama pribumi, menunjukkan adanya suatu kecenderungan atas meleburnya orang Tionghoa ke dalam masyarakat pribumi. Pada masa colonial, masyarakat Tionghoa umumnya lebih banyak yang masuk agama Islam dibanding agama Kristen. Salah satu pertanda (cirri) orang Tionghoa masuk Islam ialah dengan mencukur kuncirnya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan orang-orang Belanda menamakan orang Tionghoa Muslim dengan istilah Geschoren Chnees (orang Tionghoa yang dicukur).

Makanan

Para pendatang dari Tiongkok awalnya mungkin mencoba makan makanan setempat, tetapi tidak selalu cocok dengan selera. Untuk memasak makanan seperti seperti di tempat asal mereka, bahannya tidak selalu ada. Jadi, mereka berusaha membuat tahu, kembang tahu, mi, bihun, soun, touge, tauco, kecap, dan banyak lagi, seraya memanfaatkan bahan-bahan setempat.9 Akibatnya muncul jenis-jenis makanan baru yang agak atau sangat berbeda dengan yang ada di kampung halaman mereka. Terutama apabila yang memasak adalah pasangan mereka, anak-anak yang lahir dari perkawinan dengan wanita setempat boleh jadi lebih menyukai masakan dengan gaya ibu mereka. Terbentuklah antara lain kecap manis yang tidak ada di Tiongkok. Tapi berkembang pesat di Indonesia. Keragaman ini, ditambah pula dengan selera pribadi, menyebabkan makanan mereka yang namanya sama bisa berbeda bahan maupun masakan

Kesimpulan

Masyarakat di Nusantara terbagi dalam 2 (dua) golongan masyarakat, yakni golongan Tionghoa Totok dan Tionghoa Peranakan. Tionghoa peranakan ialah keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Nusantara, sedangkan Tionghoa totok ini sendiri ialah mereka yang lahir di Tiongkok dan masih merupakan 100% Tionghoa.
Proses persilangan budaya masyarakat Tinghoa pada masa colonial, cenderung dialami oleh masyarakat Tionghoa peranakan. Hal ini tampak pada kehidupan sehari-hari mereka, dimana saat mereka masih berada di dalam rumah, bahasa yang dipakai dalam kesehariannya ialah bahasa Melayu, Jawa, Sunda. Umumnya atau kebanyakan dari masyarakat Tionghoa peranakan tidak mampu berbahasa Tionghoa.
Adat-istiadat orang-orang Tionghoa peranakan tidak 100% Tionghoa. Hal ini disebabkan oleh mereka telah mengambil adat-istiadat penduduk pribumi setempat. Tampak pada atau dalam hal perkawinan, Tionghoa peranakan mempunyai kebiasaan matrilokaal, seperti halnya penduduk pribumi setempat. Sebuah kebiasaan yang tidak mungkin ada dalam tradisi masyarakat Tionghoa totok di Tiongkok, yang hanya mengenal system patrilokaal (100% patrilokaal).
Akulturasi budaya antara masyarakat Tionghoa peranakan dengan penduduk pribumi, juga tampak pada kebudayaan Tionghoa peranakan yang mempunyai “aroma” (unsur) Jawa.
Sebagaimana dijelaskan dalam buku “Riwayat Tionghoa Peranakan Di Jawa”, karangan Onghokham, bahwa hal tersebut dapat dimengerti karena seseorang tidak dapat memegang teguh kebudayaannya, kalau dirinya tidak hidup dikalangan budaya tersebut. Contoh kebudayaan masyarakat Tionghoa peranakan yang mempunyai aroma Jawa diantaranya ialah mereka cenderung menyukai gamelan, bahkan sebagian besar diantara mereka (kalangan Tionghoa peranakan) mampu menarikan berbagai tarian Jawa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

analisa perilaku remaja

-->Analisa Perilaku Remaja dalam Menggunakan Obat-Obatan Terlarang  
Gangguan pada remaja memilki spectrum yang luas. Gangguannya bervariasi dalam hal tingkat keparahannya dan tingkat perkembangan remaja, jenis kelamin dan kelas sosial. Beberapa gangguan cenderung muncul pada salah satu tingkat perkembangan dan bukan pada tingkat perkembangan lainnya. Misalnya, suatu penelitian mengatakan bahwa depresi, tingkah laku membolos, dan penyalahgunaan obat terlarang lebih umum muncul pada remaja yang lebih tua, sementara bertengkar, berkelahi dan berbicara dengan suara keras lebih banyak muncul pada remaja yang lebih muda. Remaja yang memiliki latar belakang kelas sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung lebih bermasalah dari pada remaja dengan latarbelakang ekonomi tinggi.
Pada awalnya remaja hanya termasuk salah satu pengguna narkoba yaitu memakai narkoba hanya pada saat-saat tertentu. Kemudian ia menyalahgunaan narkoba. Ketika klien terus mengkonsumsi obat terlarang, obat itu sendiri memunculkan toleransi (tolerance), yang berarti bahwa jumlah obat-obatan yang lebih besar yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang sama, ketika pertama kali remaja menggunakan 5 miligram Valium, ia memperoleh hasil yanag sangat menenangkan, namun setelah ia mengkonsumsi pil yang sama setiap hari selama 6 bulan, maka ia akan membutuhkan 10 miligram untuk mendapatkan efek yang sama.
Kecanduan (addiction) terjadi ketika tubuh secara fisik mengalami ketergantungan pada obat-obatan. Ketika tubuh seorang remaja yang sudah mengalami kecanduan tidak diberi zat adiktif dalam dosis yang memasai, maka ia dikatakan mengalami putus zat atau withdraw. Putus zat (withdraw) adalah rasa sakit yang hebat dan tidak diinginkandan keinginan untuk memperoleh obat-obatan adiktif. Ketergantungan psikologis adalah kebutuhan psikologis untuk menggunakan obat terlarang, seperti ketika remaja menggunkan obat terlarang untuk membantu drinya menghadapi masalahnya atau tekanan dalam hidupnya. Baik kecanduan fisik atau psikologis pada remaja memainkan peranan yang sangat kuat dalam kehidupan remaja. Dan hal itu yang sedang terjadi kepada klien.
Jika dilihat mulai dari awal seseorang itu menggunakan obat-obatan terlarang, perilakunya tidak dapat dikategorikan sebagai prilaku abnormal. Hal itu dikarenakan sebelum mengngkonsumsi obat tersebut seseorang itu masih tergolong normal. Setelah ia menjadi ketergantungan terhadap obat tersebut, tingkah laku remaja pun akan berubah yang disebabkan oleh pengaruh dari obat-obatan tersebut. Dalam DSM perilaku penyalahgunaan obat-obatan terlarang dikategorikan sebagai sociophatic personality disturbance (gangguan kepribadian sosiopatik) yang sekarang disebut antisocial personality disorder (gangguan kepribadian antisocial). Disebut sebagai gangguan kepribadian antisosial karena secara fisik, psikis, maupun sosialnya menjadi terganggu. Di mana ia lebih senang hidup dengan kelompoknya, kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya. Dan jika hal itu terus-terusan berlangsung kepribadian seseorang tersebut dapat menjadi abnormal yang termasuk dalam kategori drug psychosis yaitu psikosis akibat obat.
Buprenorphine, nama dagangnya adalah Subutex, digunakan untuk perawatan ketergantungan narkotik (opiate). Biasanya dijual dalam bentuk pil dan digunakan dengan dilarutkan dibawah lidah. Subutex tak lain adalah obat golongan psikotropik yang penggunaannya berada dalam pengawasan dokter.Tujuan utamanya adalah mencegah gejala putus zat dari seseorang, dengan menstimulasi reseptor didalam otak. Subutex mempunyai reaksi yang lebih besar terhadap reseptor otak daripada obat-obatan yang lain seperti heroin dan methadone, menggantikan dan mengalihkan keinginan untuk menggunakan lagi.
Ketergantungan Subutex
Kalsifikasi sobutex sangat sedikit dari jenis opiate lain. Dan juga sangat mahal, dan menjadi mudah untuk didapat di black market. Faktor ini memberikan kontribusi dan memperkuat angka kecanduan terhadap subutex.
Sobutex seharusnya menjadi obat penangkal rasa sakit akibat withdraw dari putaw disalahgunakan cara pemakaiannya, sehingga ia menjadi ketergantungan terhadap sabutex dan bahayanya hampir sama dengan bahaya dari putaw. Hal itu dikarenakan untuk mendapatkan alternative menghindari putaw dengan sesuatu yang lebih aman tanpa diketahui efeknya terlebih dahulu. Sobutek dikatakan lebih aman dari pada putaw hal ini dikarenakan untuk mendapatkannya bisa lebih mudah dan sabutek bukan termasuk dalam jenis obat-obatan terlarang. Sobutek adalah obat yang dikeluarkan oleh dokter untuk menghadapi sakitnya putaw. Akan tetapi yang membahayakan adalah cara pemakaiannya yang salah.
Selama ini sobutex digunakan sebagai obat terapi substitusi heroin/putaw karena obat ini dari bahan sintetis yang mempunyai sifat seperti atau menyerupai heroin/putaw. “Kenyataan yang ada di jalanan Indonesia maupun dunia, subutex sudah banyak disalahgunakan untuk menghindari hukum,”
Efek samping sobutex, sobutex (buprenorphine) dapat menyebabkan ketergantungan. Jika penggunaan sobutex tiba-tiba dihentikan, seseorang dapat mengalami gejala putus zat dan/atau adanya keinginan kambuh lagi dan menggunakan obat-obatan adiktif kembali. Sobutex diatur dengan dosis harian 12mg sampai 16mg per hari. Penggunaan Sobutex tidak untuk sesekali. Ini digunakan untuk metode perawatan berkelanjutan dan akan berbahaya jika pemakaian diberhentikan terlalu cepat. Jika digunakan dengan obat-obatan yang lain (anti dpresan, alcohol, obat dokter, dll), dampaknya akan menjadi tinggi dan menyebabkan resiko pada kesehatan secara serius. Sobutex akan menyebabkan over dosis dan kematian, jika disuntikkan. Jangan menggunakan obat-obatan yang lain tanpa persetujuan petugas kesehatan saat menggunakan sobutex. Efek samping lain dari sobutex adalah rasa kantu, pusing, kelelahan, susah buang air, sakit kepala, mual/muntah, pernafasan yang tersendat, perubahan mental, perubahan mood (depresi), gangguan perut, gangguan hati, urine berwarna lebih kuning, mata menjadi kuning, masalah kulit, masalah penglihatan, kematian yang terjadi dari over dosis.
Tanda bahaya penyalahgunaan zat pada remaja, diantaranya adalah penurunan fungsi sosial dan akademik, perubahan dari fungsi sebelumnya, seperti perilaku menjadi agresif atau menarik diri dari interaksi keluarga, perubahan kepribadian dan toleransi yang rendah terhadap frustasi, berhubungan dengan remaja lain yang juga menggunakan zat, menyembunyikan atau berbohong tentang penggunaan zat.
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang menurut Sunarwiyati S, termasuk dalam kenakalan remaja kategori kenakalan khusus. Perilaku mengkonsumsi obat oleh remaja, dilihat dari teori perkembangan yaitu remaja telah memasuki usia remaja awal pada kali pertama ia mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Pada awalnya, remaja tersebut hanya melakukan pemakaian isidentil (sekali-kali), ditinjau dari psikologi perkembangan disebabkan oleh beberapa faktor sehingga remaja tersebut mudah dirangsang untuk mengikuti jejak “sang pengedar”. Hal ini mudah dicapai oleh pengedar jika sasarannya remaja, meningat:
  1. Remaja yang berada dalam masa pembentukkan identitas, memperlihatkan adanya keinginan untuk mencoba-coba.
  2. Remaja dalam proses ingin berdiri sendiri memperlihatkan perilaku melawan orang tua dengan jalan memakai obat-obatan yang tidak wajar.
  3. Remaja yang berada dalam masa krisis identitas: perbedaan pendapat dengan orangtua tidak atau kurang komunikai antara orangtua dan remaja, remaja tidak dapat melaksanakan harapan orang tua, sebaliknya rangtua jug tidak memuaskan harapan remaja. Timbul kritik remaja terhadap lingkungan dan orangtua yang terlalu mencampuri “urusan” remaja.
  4. Keinginan menggabungkan diri dengan kelompok remaja member kesempatan dalam lingkungn remaja untuk memeprluas pemakaian obat-obatan tersebut: mereka saling merangsang dalam pemakaian, keinginan takut dan keinginan mematuhi dan tunduk pada kelompoknya dan lebih-lebih lagi tersedianya obat-obatan tersebut dalam kelmpok karena pengedar berada di antara mereka.
Pemakaian berlebih-lebihan dapat berakibat merusak tubuh dan kesehatan mental. Kemunduran mental dan terganggunya fungsi tubuh tidak mampu membuat  atau mencegah para pemakai dari pemakaian yang berlebihan.
Menurut beberapa pendekatan, perilaku pemakaian obat-obatan terlarang diakibatkan oleh:
  1. Bertitik tolak pada pandangan psikologi belajar dengan inti teori kndisioning yang mendasarkan pada pembisaan sesuatu tingkahlaku karena adanya tingkahlaku lain yang menyenangkan dan memuaskan. Kepuasan dan perasaan senang inilah memperkuat dan mendorong untuk mengulangi sesuatu tingkah laku sehingga ia akhirnya terbiasa melakukannya. Perasaan yang tidak enak akibat minum obat-obatan, dikalahkan dengan perasaan senang  bercampur pus. Dengan perasaan senang dan puas ia merasa terhindar dari perasaan takut, cemas, terkekang yang menambah kuatnya dorongan dan ketagihan.
  2. Berdasarkan pada pandangan sociocultural bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh kondisi sosial di mana individu tersebut berada. Remaja ini berada dalam pergaulan yang mayoritas pecandu seperti dirinya. Akan mudah baginya untuk terjerumus kembali ke dalam keadaan semula jika ia berada dalam lingkungan yang sama.
  3. Berdasarkan pandangan humanistik, lingkungan di mana remaja itu tinggal tidak mendukung proses aktualisasi dirinya.  Kebutuhan akan rasa kasih sayang atau psychological neednya kurang terpenuhi dalam lingkungan primernya. Sehingga remaja tersebut mencari rasa cintanya di lingkungan di mana ia mendapatkannya, yaitu bersama teman-temannya.
  4. Bertitik tolak pada pandangan psikoanalisa bahwa kesenangan atau energi libido dalam dirinya mampu ia dapatkan dengan mengkonsumsi abat-obatan tersebut. Obat-obatan terlarang mampu membawanya ke dalam alam bawah sadarnya, sehingga kesenangan-kesenangan yang tidak ia dapatkan dalam kesadarannya mampu ia dapatkan ketika ia mengkonsumsi obat-obatan tersebtu. Kesenangan yang ia dapatkan adalah kesenangan yang semu dan hanya berlangsung dalam waktu singkat.
  5. Bertitik tolak pada psikologi perkembangan telah kita lihat bagaimana perkembangan masa remaja dengan masa kritis identitas, perkembangan identitas, pelepasan diri dari orang tua, pembentukan kelompok remaja dengan semua sifat-sifat merupakan mangsa empuk bagi pemadatan.
  6. Bertitik tolak pada ilmu obat-obatan, maka obat-obatan tertentu memang memberikan perasaan enak. Dengan perasaan demikian dan dengan perasaan kebebasan diri maupun dengan kepuasan khayalannya, sebenarnya semua mrupakan kepalsuan belaka untuk dapat memecahkan suatu persoalan. Ketergantungan fisik dan psikis menyebabkan tuntutan tubuh dan jiwa untuk segera memperoleh obat-obatan itu.
  7. Berdasarkan pada psikologi kepribadian maka mereka yang sudah kecanduan akan obat-obatan biasanya telah mengalami riwayat hidup yang kurang menguntungkan dalam masa-masa perkembangan sebelumnya.
  8. Kurang kuatnya daya tahan terhadap kegagalan atau kekecewaan, kurang mampunya menyelesaikan persoalan mengatasi sedih, takut, cemas menyebabkan pelarian diri ke alam alunan dan buaian obat-obatan tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

poto cantik














  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

moeslim



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

seandainya tuhan mengizinkan

seandainya tuhan mengizinkan...
ingin q terus bsamamu, biarpun perih dugaanya..rela q menghdapinya dg sabar
seandainya tuhan mengizinkan...
cintamu mekar bsamaku, ingin q membahagiakan hidupmu
tak ppnah q termimpi, tuk bcinta denganmu synk
tapi dah tersurat kita bertemu dan jatuh cinta
sekiranya, kw dapat terima q seadanya,itulah buktinya keikhlasanmu
seandainya tuhan mengizinkan...
ingin q menunaikan, segala impian yang lama terpendam
andai kita ditakdirkan terpisah jauh dimata,namun hati tetap sabar dan merinduimu
tiada siapa yang dapat melenyapkan cinta dihatiku, hanya tuhan yang berkuasa
q harap kw msih menyayangi diri ini...
karena ku tak sanggup bpisah darimu, kenangilah saat2 indah percintaan kita...
semoga abadi kisah cinta kita....


09-09-2011
pioneer of the history

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENGERTIAN PASAR DAN STRUKTURNYA

-->

PASAR

pasar adalah pola kebiasan pasar meliputi proses (mental) pengambilan keputusan serta kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap produk tertentu, konsisten selama periode waktu tertentu. Kegiatan-kegiatan perilaku meliputi tindakan penilaian , keyakinan, usaha memperoleh, pola penggunaan, maupun penolakan suatu produk.
Di sini saya akan mencoba menjelaskan perilaku pasar terhadap buku pelajaran. Buku pelajaran sebagian yang mengkonsumsi adalah siswa/i atau mahasiswa/i dan harganya sekitar kurang lebih Rp. 35.000,00-Rp. 200.000,00 biasanya buku pelajaran sering di beli pada tahun ajaran baru dan di beli di toko-toko buku. Pelajar membeli buku plajaran karena mereka mambutuhkan buku pelajaran untuk di pelajari pada saat sekolah atau kuliah. Proses membeli buku pelajaran tersebut adalah para pelajar mendapatkan informasi dari pengajar tenteng buku yang di pakai saat belajar lalu para pelajar membeli buku tersebut di sebuah toko buku.
Jadi, Perilaku pasar adalah pola kebiasan pasar meliputi proses (mental) pengambilan keputusan. Pemahaman terhadap profil dan prilaku pasar akan menjelaskan tentang :
1. Siapa, Apa, Berapa, Kapan , Dimana pembelian dilakukan?
2. Mengapa suatu produk dibeli
3. Bagaimana proses pembelian terjadi

Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
  • Pasar persaingan sempurna: Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
  • Pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri atas:
    • Pasar monopoli: Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
    • Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
    • Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
    • Pasar persaingan monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
    • Pasar monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
    • Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Penjualan perusahaan dibandingkan pasar keseluruhan (disebut pangsa pasar) normalnya lebih tinggi jika menghadapi persaingan sedikit. Perusahaan dapat memasang harga tinggi, tanpa kehilangan konsumen. Keseluruhan penghasilan (total revenue) tergantung pada jumlah (quantity) yang terjual dan harga per unit (price).
Penghasilan = Jumlah Unit terjual x harga
Revenue = Q X P


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

motivasi hidup


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SUKU BANGSA INDONESIA

-->

SUKU- SUKU YANG ADA DI INDONESIA

Suku Banten di Banten
Suku Madura di Jawa Timur
Suku Nias di Sumatera Utara: Kabupaten Nias, Nias Selatan dan Nias Utara dari dua keturunan Jepang dan Vietnam
Suku Osing di Banyuwangi Jawa Timur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS